You’re Beautiful

se-hun_202611_1You’re beautiful

Characters: Oh Sehun, Yuko.

Genre   : Fluff

***

Pretty girl, pretty girl, pretty girl you should be smiling, A girl like you should never live so blue” –Treasure [Bruno Mars]

.

.

Saat itu adalah malam sabtu disebuah ruangan luas dengan lantai pualam dan langit – langit yang terang menyilaukan karena lampu yang dipajang secara berlebih. Ruangan yang padat akan muda – mudi yang baru saja menyelesaikan tugas akhir mereka sebagai siswa menengah atas. Sebuah pesta perpisahan dimalam hari yang dingin; semua orang menikmatinya.

Sehun memegang segelas wine ditangannya—masih sisa sedikit sekali tapi ia tidak mau meminumnya—dan pandangannya menyapu seluruh ruangan; memperhatikan teman – temannya yang sibuk bercengkerama satu sama lain. Ia dibuat bahagia karena pakaian yang dikenakan oleh sebagian besar gadis – gadis diruangan ini begitu mempesona. Mempesona dalam arti, mengekspos punggung, pundak dan seperempat kaki mereka. Bahkan ada yang sangat ketat—yang menurut Sehun lebih pantas dikenakan kalau pergi ke diskotik.

Sebagian dari mereka sibuk dengan pasangan masing – masing. Tidak. Sehun tidak iri… ya, sedikit. Tapi toh ia tidak memusingkan hal itu.

Namun ada satu hal yang menarik perhatiannya, yang tiba –tiba langsung mengambil alih seluruh perhatian Sehun terhadap ratusan gadis yang ada diruangan ini.

Gadis itu tidak berdiri jauh darinya, hanya berjarak beberapa meja bundar dengan berbagai jenis minuman diatasnya. Sehun—dan yang lainnya—mengenal gadis itu sebagai Yuko.

Menurut Sehun; malam itu Yuko cantik sekali. Hanya dengan dress satin berwarna biru tua dengan motif abstrak yang tampak jatuh sempurna ditubuh ramping Yuko. Rambutnya tidak dihias apapun; hanya dibiarkan tergerai di punggungnya dan sebagian disampirkan kedepan. Hitam lurus, tidak berponi, tidak berpita. Natural sekali, pikir Sehun.

Namun Yuko tampak gelisah. Kentara sekali dari gerak – geriknya yang canggung, gadis itu hanya memperhatikan teman – temannya dengan diam ketika mereka melangkah ke tengah untuk dansa dengan pasangan yang sudah mereka pilih. Alunan Treasure milik Bruno Mars melengkapi dansa malam itu.

Sama seperti Sehun, Yuko menggenggam segelas wine ditangannya—tinggal setengah isi—ia mengangkatnya dan hendak meminumnya tapi tidak jadi. Sehun hanya bisa menyunggingkan senyum kecil melihatnya.

Yang Sehun dengar, Yuko menolak semua pria yang telah mengajaknya menjadi partner dansa sejak tempo hari yang lalu. Dan jadilah gadis itu sendiri disana, berdiri termangu tidak tau harus berbuat apa.

Yuko menghela nafasnya kemudian menunduk, memperhatikan sepasang high heelsnya selama beberapa detik kemudian beralih kearah dress biru tuanya dan yang terakhir kearah rambut hitam panjangnya. Gadis itu sedang menilai dirinya sendiri. Yuko menggelengkan kepalanya pelan dan saat itu juga Sehun baru mengerti kalau Yuko merasa tidak percaya diri. Merasa tidak cantik.

Sehun meletakkan gelasnya diatas meja dan memasukkan kedua tangannya kedalam saku. Ia merapikan dasinya kemudian berjalan menghampiri Yuko dengan langkah pasti.

Sesampainya disamping Yuko, gadis itu belum sadar. Ia masih menunduk dan menatap gelas wine-nya seolah benda itu begitu menarik, menggoyangkannya perlahan dan pegangannya terlepas….gelas itu akan jatuh dan menimbulkan bunyi nyaring lalu menyita seluruh perhatian orang didalam sini dan Yuko bersumpah ia malu luar biasa.

Tapi sebuah tangan dengan kulit putih pucat menangkap gelasnya dengan sigap sebelum jatuh membentur lantai. Yuko masih menatap gelasnya dan pandangannya mengikuti gelas itu sampai ia mendongak dan menemukan sosok pria disampingnya. Pria yang menangkap gelasnya. Pria yang menjadi alasan mengapa ia menolak semua teman lelaki yang mengajaknya dansa. Karena Yuko hanya ingin berdansa dengan pria ini. Ia hanya ingin pria ini yang boleh menggenggam tanganya.

Yuko menahan napas ketika kedua matanya bertemu dengan tatapan Sehun.

Sehun mendekatkan gelas milik Yuko ke mulutnya dan meminum sisa wine milik Yuko kemudian meletakkan gelas kosong itu keatas meja. Ia menyeringai. Dada Yuko berdesir halus karena seringaian itu, ia hanya bisa berdiri diam. Tidak percaya.

Tanpa permisi Sehun menggapai kedua tangan Yuko dan menundukkan wajahnya, ia berangsur mendekatkan wajahnya kearah Yuko kemudian memiringkannya. Tepat didepan telinga Yuko, Sehun berbisik.

“You are beautiful.”

Bisikkan itu diakhiri dengan sebuah kecupan lembut dipipi Yuko.

“I got to tell you a little something about yourself. You’re wonderful, flawless, ooh you’re a sexy lady.” –Treasure [Bruno Mars]

-END

Ficlet fluff dimalam hari. Selamat malam kalian semua, semoga mimpi indah! /nelusup ke pelukan Kai/

 

 

24 thoughts on “You’re Beautiful”

  1. Sehun banyak gaya ih aku jadi senyum-senyum gini kan ahahahaha ;;3

    Ifaaaa ini manis banget, aku juga mau dibilang cantik sm sehuun ;;

    Oke keep writing ya!!! ^^/

    1. uri sehun memang suka bikin seneng sendiri hahahaha
      duuh makasih ya ini fanfic stok lama padahal #teruskenapa
      jangan bosan – bosan main kesini red x)

  2. Aku pengen banget jadi Yuko>< aaaaaaa aku ngebayangin waktu Sehun minum wine yang dari gelas Yuko, berarti secara gak langsung mereka ciuman /plak/ hehheehe

  3. Aku pengen banget jadi Yuko>< aaaaaaa aku ngebayangin waktu Sehun minum wine yang dari gelas Yuko, berarti secara gak langsung mereka ciuman /plak/ hehheehe
    Keep wiriting! ^^

  4. Annyeong 😄
    Dulu bgt sempet baca ff km di ffindo, dan akhirnya nemu jg blog authornya 😁
    Suka bgt sama cerita sama gaya bahasa km
    Semangat 😀

Leave a reply to kim nana Cancel reply