[RATW-After Story] This Is The Future

THIS IS THE FUTURE.

END SEQUEL OF RATW DONGHAE-HARA.

Cho hara

Lee donghae

***

Dengan sedikit bingung, sungmin menerima kertas berkilau berwarna cokelat muda itu, terlhat elegan dan sedikit mewah tapi tidak menunjukan kesan yang berlebihan.

Sungmin membuka kertas itu perlahan, membacanya sebentar kemudian sedikit berjengit. “whoah, akhirnya mereka menikah juga!” serunya senang. Sungmin mendongakkan kepalanya, hendak mencari Yoonji tapi ia baru sadar Yoonji sedang shopping bersama Nana.

“aish, kalau Yoonji melihat undangan ini pasti dia akan senang sekali.” Ujar sungmin. Ia berjalan ke ruang tengah dimana Kyuhyun sedang melahap spaghetti yang dibuat langsung oleh Nana tadi. Tidak heran, gadis itu memang pandai memasak.

“Kyu-ah, kenapa kau tidak bilang kalau Hara dan Donghae akan menikah? Tau-tau sudah ada undangannya, membuatku kaget saja.”

Kyuhyun yang sedang mengunyah reflek menghentikan gerakan mulutnya.

“UHUK!!!”

Hampir saja Kyuhyun memuntahkan makanannya, ia segera mengambil segelas air putih yang diletakkan diatas meja, meneguknya dengan cepat. “MWO? Mereka menikah?!”

Hening seketika.

Sungmin bingung, bukannya Kyuhyun itu kakak hara? Kenapa malah dia kaget sekarang mendengar berita adiknya sendiri yang akan menikah?

“kau tidak tahu tentang ini?”

Kyuhyun menggeleng, ia melompat dari atas sofa kemudian mengambil paksa undangan berwarna cokelat muda itu dari tangan Sungmin. “bagaimana bisa mereka menikah tanpa memberitahuku?!!”

***

S a n   D i e g o

“kau sudah fitting bajunya?”

“sudah.”

“sudah membeli cincin?”

“sudah.”

“kalau…dekorasinya bagaimana?”

“sudah beres.”

“fitting tuxedo ku?”

“sudah juga.”

“emm… wedding dressmu?”

“sudah.”

“undangan?”

“sudah aku sebarkan. Termasuk ke pihak Crazioneer juga Kyuhyun dan yang lain.”

Donghae diam sambil melongo, memperhatikan Hara yang sibuk dengan tteokboki yang sedang ia lahap itu. yang seharian Donghae harus mencarinya keliling San Diego, hanya untuk memncari masakan korea kesukaan Hara itu.

Gadis itu akan jadi sangat sensitif kalo permintaannya pada Donghae tidak segera Donghae turuti, apalagi cara Hara tadi persis seperti perempuan yang sedang mengidam. Hamil? Oh, tentu tidak. Kalau Cho Hara hamil mungkin Kyuhyun tidak akan kembali ke Korea sebelum kedua orang itu dinikahkan cepat-cepat.

“kenapa kau melakukan semuanya tanpa aku?”

“kalau aku membiarkanmu ikut andil dalam urusan wedding stuff ini, aku berani jamin wedding dressku dan cincin kita akan menjadi berlebihan, maksudku, aku tidak suka seleramu yang terlalu romantis itu. aku lebih suka yang simpel dan elegan.”

“kalau begitu kau egois!”

“terserah kau, Lee Donghae! Mau dirubah pun tetap tidak bisa. Semuanya sudah fix.” Hara meneguk cola-nya dan bangkit dari kursi makan, lalu mehrong ke arah Donghae.

Donghae hanya menghela nafasnya. Terlihat pasrah. Dalam hati ia merutuki dirinya sendiri, kenapa Donghae bisa mencintai gadis yang seleranya berbeda 180 derajat darinya ini? Bahkan donghae tidak melontarkan protes apapun. Kenapa? Donghae juga tidak menemukan alasan yang kuat untuk hal ini.

“ara. Pernikahan kita kurang dari satu minggu lagi, kau siap mental kan Hara?”

Hara hanya mengangguk,  kemudian berjalan pelan menuju kamar. Ia melirik  donghae sebentar yang, melihatnya yang sedang sibuk di konter dapur. Dengan pelan Hara menutup pintu berusaha agar Donghae tidak menoleh kearahnya.

Entah apa yang drasakan Hara kali ini, ia sedikit gugup dengan pernikahannya yang akan berlangsung tidak lebih dari tiga hari lagi. Hara duduk didepan meja riasnya sambil memandang diam pantulan dirinya dicermin.

“Kenapa donghae mau menikahiku? Apakah aku terlihat spesial dimatanya? Aku gadis macam apa, sejak dulu terlalu sering menyakitinya membuat dia repot setengah mati. Lee Donghae yang hampir sempurna itu tidak pantas kan bersanding denganku yang  jelas-jelas bukan tipenya.”

Hara terdiam lagi kemudian ia mengangkat tangannya untuk menutupi wajahnya sendiri seiring dengan bahunya yang bergetar karena menangis.

Perempuan sering menangis di hari-hari sebelum pernikahannya. Entah ada sejarahnya atau tidak, hara tidak peduli. Tapi akhir-akhir ini ia jadi melankolis teringat dengan hal pernikahan.

Gadis itu masih saja menangis, seperti bukan Cho hara saja. Cengeng sekali dan menjadi sensitif.

Dan sampai tidak sadar kalau ada orang lain yang sedang memperhatikan hara sedari tadi, masih berdiri didekat pintu. Mata almondnya dengan bulu mata lentik itu memandang sayu saudara sebapaknya, “mau sampai kapan menangis? Kau tau aku tidak tega melihatmu seperti ini, serasa aku enjadi ingin menangis juga.”

Hara menoleh perlahan, dan menemukan Yoonji berdiri disampingnya sambil tersenyum hangat.

“bertemu lagi, saudaraku!” ujar Yoonji riang lalu tersenyum manis.

Hara tertawa melihat Yoonji dan mendongakkan kepalanya, mencegah air matanya jatuh lagi. “kapan kau sampai? Dengan siapa Yoon?” tanya hara dengan suara sedikit serak.

Yoonji duduk disamping hara dan menepuk pelan pundaknya. “aku baru saja datang. Sendirian.  Sungmin bersama dengan Kyuhyun di Apartemennya. “

“kau sudah pamit pada Sungmin kan?”

Yoonji menggeleng inosen.

“yak! Kenapa tidak pamit padanya? Nanti dia kelabakan mencari istrinya tiba-tiba hilang begitu saja?!”

“tidak. Aku sudah pamit kepadanya, kalau aku akan pergi shopping dengan Nana onnie.”

“aish, yasudahlah terserah.”

Yoonji hanya tersenyum, “kau kenapa menangis? Tidak biasanya seperti ini.”

“gwenchana. Sedikit malu juga kau memergokiku menangis seperti ini.”

Yoonji hanya tertawa kecil, masih memandangi Hara dengan geli.

“aish, shin yoonji ottokhae!” seru Hara frustasi, membuat Yoonji yang langsung tertawa lepas. “hahahahaha! Kau lucu juga kalau sedang bingung, pantas Donghae suka menertawaimu.” Ucap Yoonji yang langsung mendapat tatapan sinis dari hara.

“diam kau. Malah tertawa.”

Yoonji menghentikan tawanya dan mulai kembali serius lagi. “jadi?”

“apa sebelum kau menikah juga seperti ini? Menangis sepertiku? Khawatir atau apa?”

“aku tidak sampai menangis juga sih, malahan aku sangat bahagia sampai terus tersenyum sepanjang hari, rasanya seperti…yah, aku tidak bisa mendeskripsikannya. Terlalu bahagia saat itu,  seperti rasanya tujuan akhirku tercapai.”

“kenapa aku tidak merasakan hal yg sama denganmu? “

Yoonji mengangkat kedua bahunya.

“ah, apa mungkin ini pertanda kalau masa depanku dengan Donghae akan buruk kedepannya jadi—AAW”

Dengan cepat Yoonji menjitak kepala Hara, kesal pada gadis ini. “bisa-bisanya kau berbicara seperti itu pada calon suamimu!”

Hara mengelus kepalanya yang sakit, dan memandang  Yoonji sengit. “ya! shin yoonji, berani memukulku!” serunya marah.

“habisnya kau bodoh! Kau harus berpikir positif untuk masa depanmu dengan Donghae nanti, Hara-ya. aku tau dia memang bukan tipemu, tapi percaya padaku kau tidak akan bisa berbuat apapun kan kalo Donghae menikah dengan gadis lain? Kau pasti akan mati bunuh diri. Itu pasti. Jadi jangan ragu-ragu lagi.”

“oke.” Hanya itu yang terlontar dari mulut Hara, kalau Yoonji sudah menceramahinya panjang lebar memang lebih baik Hara menuruti saja. Kalau disangkal, ujung-ujungnya Yoonji juga yang akan menang.

“jadi?” tanya Hara lagi, kali ini menunjukkan ekspresi pasrahnya.

“jadi, sekarang sebagai calon istri Lee Donghae, kau harus banyak tersenyum padanya. Jangan memarahinya terus dan banyak berbuat baik pada Donghae.”

Hara menghela nafasnya, dalam hati ia menentang keras ucapan Yoonji itu tapi mungkin lebih baik Hara menjaga mulutnya tetap diamdaripada Yoonji menceramahinya lagi habis-habisan.

***

Donghae membuka pintu mobilnya,  kemudian berdiri didepan sebuah bangunan kecil dengan desain yang sedikit unik, dindingnya bercatkan warna pink pastel. Terlihat dari luar beberapa wedding dress yang berjejeran didalam karena dinding luar bangunan tersebut berlapiskan kaca.

Donghae mengernyit bingung, ia tadi baru saja dihubungi oleh Kyuhyun. Kyuhyun bilang kalau dia sudah sampai di San Diego dan menunggu Donghae di sini.

Entah Kyuhyun bermaksud apa, Donghae juga tidak tahu. Ia berjalan masuk kedalam bangunan manis tersebut, lalu tersenyum ramah pada beberapa pelayan yang ada didalam.

Sepasang mata Donghae menangkap tubuh Kyuhyun yang berdiri disebelah wedding gown yang cukup mewah, Donghae berjalan menghampiri Kyuhyun dan menatap bingung gown dihadapannya.

“untuk siapa? Hara, eh?”

Kyuhyun mengangguk.

“tapi Hara sudah memilih gaunnya sendiri, dia sih bilang begitu padaku.”

Kyuhyun menaikkan sebelah alisnya. “hm? Apa peduliku, siapa suruh dia memberiahu pernikahan kalian secara mendadak seperti ini. Dan anggap ini sebuah hukuman untuknya.”

Donghae terkekeh, mengerti maksud Kyuhyun sekarang. “jadi kau mau menukar gaunnya?” tanyanya sangsi.

“tidak menukar juga sih. Hanya memberikan gaun panjang untuknya secara gratis dan mencuri gaun sebelumnya yang ia pilih.”

Lagi-lagi Donghae tertawa mendengarnya. “kau berhasil mencuri gaunnya?”

“oh, tentu saja. Yoonji dan nana ikut ambil bagian dalam rencanaku.”

“wow!” Donghae bertepuk tangan lalu tersenyum puas ke arah Kyuhyun. “dia sengaja mau memilih gaunnya sendiri tanpa melibatkanku, karena dia tahu kalau aku yang memilih untuknya pasti Hara tidak akan setuju.”

Kyuhun mengangguk menyetujui.”perbandingannya sangat kontras. Kalau kau mau tahu gaun apa yang sudah dibeli Hara dan kau membandingkannya dengan gaun yang aku pilih ini, sangat sangat berbeda.”

Donghae jelas tau akan hal itu. ia sudah mengenal Hara bertahun-tahun, Donghae tau kalau Hara tidak pernah menyukai rok panjang, dan pakaian-pakaian yang terlalu feminine. Pokoknya dia anti terhadap gaun panjang. Maka itu Hara memilih gaun simpel yang pendek untuk hari pernikahannya

Dan tanpa Hara sadari sedikitpun, gaun di hari pernikahannya akan berganti seratus delapan puluh derajat.

***

 

Tidak mungkin kalau Cho hara tidak marah, itu sangat tidak mungki. Betapa kesalnya dia saat mengetahui gaunnya hilang beberapa jam sebelum pernikahan dan tergantikan oleh gaun panjang berwarna putih yang Hara melihatnya saja sudah malas.

Terlalu panjang. Terlalu mewah.

Sebenarya bukan masalah besar sih, hanya satu yang membuatnya sebal. GAUN ITU TERLALU PANJANG. Dan demi Tuhan, Hara tidak mau jatuh dengan tampang konyol saat berjalan menuju altar hanya karena menginjak gaunnya sendiri.

Itu menjatuhkan harga diriya sebagai Special Agent Crazioneer. bukankah begitu?

Tapi nyatanya mau atau tidak gaun itu harus ia pakai. Tidak ada pengecualian kecuali Hara mau berjalan menuju altar mengenakan t-shirt dan denim shortnya? Oke, orang bodoh pun tau itu bukan ide yang bagus.

Dan sekarang ia berdiri didepan cermin besar yang ada dihadapannya, memperlihatkan tubuh kurusnya yang mengenakan gaun pemberian Kyuhyun itu. ia diam memperhatikan pantulan tubuhnya didepan cermin.

Terlihat anggun dan elegan. Feminim dan manis.

Tidak terlihat sadis. Tidak terlihat garang ataupun apapun itu. tapi topeng juteknya masih terpasang diwajah hara.

Make-upnya sudah selesai semua, dari atas sampai bawah riasan hara sudah selesai. Ia hanya tinggal berjalan keluar menunggu Kyuhyun  mengamit lengannya menuju altar dimana Donghae berdiri disana.

Kreek

“sekarang Cho hara. Kau tidak memutuskan untuk membatalkan pernikahan hanya karena gaunmu hilang kan?”

Hara menoleh kearah pintu, dimana Sungmin berdiri disana memasukkan kedua tangannya kedalam saku. Sungmin tersenyum kepada Hara, senyum yang dulu sempat membuat Hara menyukainya itu.

“siapa yang tega melakukan ini hah?”

Sungmin mengangkat kedua bahunya. “siapa lagi? Oppa-mu. Tentu saja.”

Hara mendecak kesal, kemudian memutar kedua bola matanya sebal. “Cho Kyuhyun, setan, iblis, bukan manusia, awas saja kalau aku jatuh ditengah perjalanan menuju altar nanti, aku akan membakar lab nya.” Desis Hara.

“kau tidak akan jatuh, Yoonji ada dibelakangmu memegang gaunmu, Kyuhyun disampingmu mengamit lenganmu, dan Donghae didepanmu menunggumu. Tuhan tidak setega itu sampai membiarkanmu jatuh dihadapan mereka.”

Hara terkekeh mendengarnya, kemudian ia mengangkat gaunnya sedikit dan berjalan menghampiri Sungmin. “ngomong-ngomong, dimana Yoonji?”

“sebentar lagi dia menyusul, tadi ada sedikit masalah dengan make-up nya.”

“oh.” Hara mengangguk mengerti, ia menunduk memandang cemas high-heelsnya . entah sindrom apa yang sedang ia rasakan sekarang, tidak ada hal lain yang ia waspadai kecuali terjatuh-ditengah-kerumunan-orang-yang-menjadi-saksi-pernikahannya.

“jagi! Kyuhyun memanggilmu diluar, cepat kesana.”

Tiba-tiba Yoonji datang, dengan membawa sebuket bunga berwarna putih digenggamannya. Ia terlihat sangat cantik dengan gaun putih selutut-nya itu, rambutnya digelung dengan menyisakan beberapa helai disamping telinganya. Berbeda dengan Hara yang membiarkan rambut panjangnya tergerai itu.

“uhm…ara…” Sungmin berjalan pelan menghampiri Yoonji dan mencium pipinya kilat kemudian tersenyum dan kembali berjalan.

Yoonji hanya tersenyum manis menanggapinya, lalu ia tersenyu lebar mlihat Hara dengan mata berbinar-binar. “whoa…Hara, gaunmu indah sekali!”

“terimakasih untuk pujianmu Yoon, tapi aku tidak..err…menyukai gaun ini.”

“oh, tidak masalah. yang penting Donghae menyukainya. Iyakan?” Yoonji menghampiri Hara dan meraihh lengannya. “kajja!”

***

I think of what we were like when I first met you

Your bashful smile, your shy words, your cold hands

 I thought of you every day.

Unable to turn my gaze away

 Like a fool, I could only lose myself in you

 I want to walk together with you for a lifetime

 

Dengan senyuman yang begitu manis Donghae berdiri di altar, melihat kearah Hara yang berjalan dengan perlaha kearahnya. Diamit oleh Kyuhyun serta Yoonji. Donghae tidak berkedip, melihat gadis itu dengan wedding gown elegan yang melekat ditubuhnya. Sangat cantik, pikir donghae.

Kyuhyun menoleh sedikit kearah hara yang wajahnya terlihat sangat gugup itu, bahkan Kyuhyun tidak pernah melihat hara seperti itu sebelumnya. “tenang saja. Jangan gugup Cho Hara.”

“diam kau menyebalkan.” Desis Hara pelan.

Kyuhyun menahan tawanya, tidak lucu kalau tiba-tiba dia tertawa sementara semua orang sedang memusatkan perhatian padanya sekarang.

“kau cantik dongsaeng, jadi jangan merasa gelisah akan hal apapun. Kau tidak lihat Donghae sama sekali tidak berkedip sedari tadi.”

Hara memaksakan seulas senyuman, ia akui kalimat Kyuhyun tadi sedikit menenangkannya. Tapi tetap saja Hara gugup, sangat gugup. Ia akan menyerahkan seluruh hidupnya pada mantan sahabatnya sendiri, yang bahkan Hara tidak sadari ia sendiri sudah mencintainya sejak dulu.

Nantinya Donghae yang akan tidur bersamanya. Menjadi orang pertama yang menyambut pagi bersamanya. Menjadi orang terakhir yang Hara lihat sebelum pergi tidur.

Donghae yang akan mengelap air mata Hara saat ia menangis, menenangkan hara saat ia dalam masalah.

Donghae yang akan menjadi ayah dari anak-anaknya, menjadi orang yang pertama kali bisa menyentuh Hara. Dan menjadi seseorang yang akan Hara bangunka dipagi hari lalu memberinya secangkir cokelat panas.

Rasanya seperti mimpi kan? Mengetahui bahwa hidupmu akan dipertanggung jawabkan dan dihabiskan dengan orang yang kau cintai?

Sampai akhirnya Hara kini sudah berdiri didepa Donghae, dengan seorang pendeta yang berdiri disamping mereka.

Donghae sangat tampan. Sangat. Overload. Hanya itu yang Hara pikirkan sekarang saat ia sudah berdiri persis didepan Donghae. Apakah orang yang sedang menikah menjadi berlipat-lipat lebih tampan dari sebelumnya?

Tentu saja hanya Cho Hara yang memiliki teori seperti itu.

“I Lee Donghae , take you Cho hara, to be my wedded wife. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness or in health, to love and to cherish ’till death do us part. Cho Hara, I love you. Today is a very special day. Long ago you were just a dream and a prayer. This day like a dream come true the God Himself has answered that prayer. I will care for you, honor and protect you. I lay down my life for you, Hara, my friend and my love. Today I give to you me.”

Tanpa ada keraguan, Donghae mengucapkan wedding vows tersebut dengan fasih seolah sudah ia hapal diluar kepala dan tidak ia skenariokan sebelum.

Pendeta tersebut menoleh ke arah hara, memberi isyarat padanya untuk mengucapkan janji suci.

Hara menarik nafasnya pelan, berusaha menenangkan dirinya tapi tetap saja gugup. Kemudian ia melihat Donghae yang tersenyum menenangkan kearahnya. Membuat rasa gugup Hara hilang.

“I, Cho hara, take you Lee Donghae, to be my wedded husband. To have and to hold, from this day forward, for better, for worse, for richer, for poorer, in sickness and in health, to love and to cherish, ’till death do us part. Lee Donghae, I love you and I know you love me. I am confident that God has chosen you to be my husband. It is my prayer and desire that you will find in me the helpmeet God designed especially for you, Therefore, Lee Donghae, I pledge to you my life as an obedient, faithful and loving wife.”

“now, you can kiss your bride .” ucap si pendeta.

Donghae memajukan wajahnya kemudia mencium pipi hara dengan pelan, “bagian bibir…itu jatahku nanti malam.” Bisik donghae dengan suara yang begitu pelan.

Dan kalian tahulah, pasti gadis bernama Cho hara itu kini sudah memerah pipinya.

***

Bonus scene!

“ingin  punya berapa anak Hae?”

Hara mengambil sebuah kerang yang tergeletak diatas pasir putih yang sedang ia duduki ini, kemudian meletakkannya disamping telinga Hara, seperti mendengar ada suara ombak didalam kerang tersebut.

“uhm…tiga anak perempuan? Atau dua anak laki-laki dan tiga anak perempuan?”

Donghae menjawab dengan tampang tidak berdosa, yang langsung ditatap sangar oleh Hara. “lima anak? Kau gila!” serunya.

“tidak apa-apa. Menyenangkan memiliki banyak anak.”

“menyenangkan apanya?! Dibagian proses pembuatannya? Ups!”  hara langsung menutup mulutnya dengan telapak tangannya, ia keceplosan. Bodoh. Kenapa bisa sampai mengatakan hal seperti itu sih!

“HUAHAHAHAHA, cho hara, kau ternyata….HAHAHAHA….” donghae langsung tertawa lepas, ia menatap Hara dengan geli. Ini benar-benar lelucon untuk Donghae.

Donghae menarik tangan Hara yang sedang menutup mulut itu, “coba katakan lagi!”

Hara menggeleng cepat. “ani! Aku…salah berbicara. Sudah jangan tertawa!”

“hahahahahahaha, jadi kau setuju kan kalau kita memiliki lima anak?”

“shireo! Aku mau melahirkan dua saja. Sisanya kau yang melahirkan.”

“MWO? Aku? Bagaimana bisa aku melahirkan?!”

“bisa saja. Tidak ada yang tidak  mungkin di dunia ini, Donghae. Jadi kau yang hamil dan aku yang mecari uang.”

“tidak mungkin lah, Hara!”

“hihihihi, dan kau yang memakai dress panjang khusus untuk ibu hamil dan aku yang memakai kemeja. HAHAHAHAHA.”

“ara…ara.. kalau begitu, saat akan pergi tidur nanti kau yang diatas dan aku yang dibawah. Karena aku yang akan hamil.”

“hah?” Hara melongo bingung, berusaha mencerna kata-kata Donghae. Sedangkan Donghae sudah menahan tawanya, kemudian tertawa keras setelahnya.

“AISH, JINJJA! LEE DONGHAE PIKIRANMU………HAHAHAHA”  hara akhirnya mengerti juga, dan ikut tertawa keras bersama dengan Donghae sambil memukuli pelan bahu Donghae.

Suasana malam yang sejuk dipantai itu, yang mulanya sepi kini sudah riuh oleh suara tawa dari pasangan Donghae-hara yang sedang honeymoon di Hawaii ini.

Keduanya tenggelam dengan kebahagian mereka berdua, dipinggir pantai pasir putih ini. Dengan angin malam yang mengibaskan helai-helai rambut mereka berdua.

This is the future. Cho hara and Lee Donghae. Happily, ever after.

END

YEEEEEEE *lempar mercon sana-sini* selesai sudah afstor hae-ra, ini afstor ratw yg terakhir dan abis ini gaada lagi *mari menangis*  kalo udah nikah yaudah kan, saya bingung mau nulis cerita apalagi jadi mari kita akhiri disini teman teman ^^

Ff ini selesai, dan saya ada project ff baru. Chaptered dan ceritanya fantasy, sixth sense gitu. Ada yg berminat? *krik* tokoh utamanya krystal jung, karena dari ‘aura’nya krystal yang paling cocok sama karakter ff saya nanti. Dan menurut kalian siapa cast cowo nya? Dan disamping krsytal, donghae juga jadi main cast /bacok aja saya sebagai elfishy yang donghae2 melulu/ tapi donghae engga dipasangin sama krystal dooong, dia sama hara /lagi? nah krsytal enaknya dipasangin sama siapaa?! huhuhu bingung

OKEE DITUNGGU KOMENNYA FELLASSS JANGAN LUPA JAWAB PERTANYAAN SAYA BARUSAN YAAA ~ :’””))))))